Keesokan harinya Gyu Pil kembali
mengunjungi makam istrinya.
Saat pulang dari makam istrinya, ia
mendapat SMS dari Da Jin, “ appa aku minta maaf. Ada dimana kau
sekarang ? ( anakmu )”.
Gyu Pil senang mendapat SMS dari Da Jin, ia
pun menepi kepinggir jalan untuk membalas SMS Da Jin. Tapi ayah Da
Jin tidak sadar kalau ia menepi tepat di persimpangan jalan.
Tak
ayal, saat sebuah Truk lewat, mobilnya pun tertabrak. Gyu Pil tewas
seketika.
Keesokan harinya pemakaman Gyu Pil diadakan secara hormat
oleh seluruh staf pesawat MARINE AIR. Da Jin kembali berduka atas
kepulangan ayahnya.Ia masih tidak percaya, kalau ia kehilangan orang
yang dicintainya selama 2 hari berturut- turut.
Bersamaan dengan
pemakaman ayah Da Jin, Yoon sung memutuskan untuk pergi keluar
negeri. Yoon sung tidak tahu, kalau pada saat itu pemakaman Kapten
Han sedang dilakukan. Saat dibandara Yoon sung sempat ingin menelfon
seseorang. Tapi kemudian ia mengurungkan niatnya itu.
Perlahan-
lahan, peti Kapten Han mulai dimasukkan ke tungku pembakaran. Da Jin
hanya bisa terdiam saat itu. Abu dari ayah Da Jin dibawa masuk
kepesawat MARINE AIR untuk terakhir kalinya.
Saat meletakkan abu sang
ayah didalam pesawat Da Jin sempat berkata, “ ayah .. aku ingin
menanyakan pilihan ayah waktu itu. Jadi, aku bisa menjadi pilot
seperti ayah. Perjalan terakhir ayah adalah terbang kelangit yang
indah bersama ibu. Kumohon … kumohon kapten”
Da Jin pun melakukan
penghormatan terakhir kepada sang ayah.
7 Tahun Kemudian
Terlihat Da Jin berlari – lari sambil
membawa sebuah kamera, ke taman bermain. Sayangnya saat ia tiba
disana, taman bermain itu sudah tutup. ( qQ transletin ke Bahasa INA
ya.. soalnya mereka ngomong inggris )
badut 1 : Sudah berakhir …
Da jin : aku berjanji pada adik
perempuanku bahwa aku akan membawanya ke sini, saat dia sudah kembali
sehat. Aku harap foto dari tempat ini akan membuatnya kembali sehat.
Kumohon ..
Para badut penjaga gerbang pun mulai
merasa kasihan terhadap Da Jin, akhirnya meraka memperbolehkan Da Jin
masuk ke taman itu.
Ia mencoba semua permainan yang ada disana,
sambil mengambil beberapa gambar.
Saat ia turun dari bianglala, ia
melihat sebuah boneka didalam box. Da Jin memandangi boneka itu
selama beberapa detik.
Tiba- tiba, boneka itu mengeluarkan sebuah
bola warna- warni yang berisi satu quotes, “ CLIMB YOUR LIFE” .
Da Jin yang senang, melambung-
lambungkan bola itu keatas. Karena terlalu bersemangat, ia
melambungkan nya terlalu tinggi. Sehingga bola itu lepas dari tangan
nya.
Da jin yang mencoba menangkap bola itu terjatuh, sedangkan
bolanya menggelinding ke arah seorang pria ( tadddaaa … ketemu Yoon
sung deh ). Pria itu menahan bola tersebut menggunakan kaki.
Yoon
sung pun mendekati Da Jin, dan mengulurkan tangannya. Awalnya Da Jin
mengira Yoon sung hendak menolongnya, ternyata Yoon sung hanya
mengembalikan bolanya tanpa menolong Da Jin. Da Jin mengira ia bukan
orang korea.
Saat Da Jin berdiri, tiba- tiba serbuan kembang api
menghiasi langit. Da Jin tidak mau melewatkan kesempatan ini, ia
mengambil kameranya untuk memfoto momen tersebut.
Tapi, ia terdiam
saat melihat sebuah spanduk yang berisi sebuah quotes yang sama
dengan yang ada dibola miliknya.
Keesokan harinya ia mencoba menaiki
jembatan Sydney Harbour. Di bawah jembatan terlihat Yoon sung yang
sedang memfoto pasangan kekasih yang akan segera menikah.
Da Jin yang
berada diatas jembatan berteriak “ CLIMB YOUR LIFE !! Katakan itu
!! seberapa lelahnya aku, aku akan tetap mencapai impianku”. Yoon
sung yang mendengar teriakan Da Jin mencoba mencari arah suaranya, ia
pun menemukan Da Jin yang sedang 'bertengger' diatas jembatan.
Yoon
sung yang melihat hal ini tidak mau melewatkannya, ia mengambil
beberapa foto da jin ( banyak juga ga' papa kok yoon sung ). saat
melihat hasil fotonya, Yoon sung ingat bahwa da jin adalah wanita
yang ia lihat kemarin malam.
Diruang tunggu bandara Sydney
(Kingsford Smith Da Jin sibuk memberi salam kepada semua staff Wings
Air yang berada disana.
Seorang pramugari mengatakan bahwa
kapten mereka sekarang adalah Kim Yoon Sung. Da jin sangat senang
mengetahui ia akan bekerja sama dengan seorang pilot senior.
Saat Yoon sung memasuki ruangan, Da Jin merasa terkejut melihat Yoon sung. Da jin sempat terdiam saat melihat Yoon sung, “ tapi … hari itu... Hallo nama saya Han Da Jin” . Yoon sung pun membalas salam Da Jin “ hallo.. nama saya Kim Yoon sung”.
Saat Yoon sung memasuki ruangan, Da Jin merasa terkejut melihat Yoon sung. Da jin sempat terdiam saat melihat Yoon sung, “ tapi … hari itu... Hallo nama saya Han Da Jin” . Yoon sung pun membalas salam Da Jin “ hallo.. nama saya Kim Yoon sung”.
saat Breffing Pra- Penerbangan Yoon
sung bertanya pada seorang pramugari apakah ada penumpang yang perlu
diperhatikan lebih.
Yoon sung : apakah ada penumpang yang
sakit ?
Pramugari 1 : ada penumpang yang harus
melakukan operasi korener.
Yoon sung : jaga baik- baik penumpang
itu
pramugari 1 : baik ..
Yoon sung kembali menengok kearah Da Jin
dan menatap Da Jin penuh heran.
Saat di kokpit pesawat Da jin mencoba lebih akrab dengan Yoon sung dengan membuka pembicaraan
Saat di kokpit pesawat Da jin mencoba lebih akrab dengan Yoon sung dengan membuka pembicaraan
Da jin : seharusnya ini menjadi sebuah
takdir. Benar- benar. Jika aku tahu bahwa akan menjadi seperti ini,
aku akan mempernalkan diriku lebih awal. Aku merasa terhormat bekerja
sama denganmu.
Yoon sung tidak peduli dengan semua
yang dikatakan oleh da jin.
Yoon sung : Check !!
Da jin yang salah tingkah, melakukan kesalahan. Ia mematikan tombol lampu yang menyala. Seketika keadaan didalam pesawat gelap gulita. Para penumpang mulai panik. Da Jin tidak tahu bahwa ia salah menekan tombol. Yoon sung langsung memarahi da jin yang terdiam.
Yoon sung : apa yang kau lakukan !!
Da Jin : ahh .. maafkan aku. Seharusnya
aku tahu bahwa power disini menyambung kekabin. Maafkan aku kapten.
Yoon sung : cepat nyalakan APU nya lagi
!
Da jin : Baik kapten.
Yoon sung meminta para pramugari untuk menunggu sebentar lagi, karena lampu akan segera menyala.
Yoon sung yang kesal pada Da jin, meminta Da jin untuk keluar dari kokpit.
Yoon sung : keluar !
Da Jin : apa ?
Yoon sung : amatir sepertimu tidak
dapat terbang. Keluar !
Yoon sung : cepat keluar sebelum pintu
nya tertutup !!
Da jin yang masih syok, hanya bisa
memandangi yoon sung.
Da jin : tapi jika kita melakukannya.
Maka pasein operasi ..
Yoon sung : aku yang menangani !
Pramugari 1 : pintu telah tertutup
kapten.
Yoon sung tidak berkutik. Da jin hanya
terdiam karena merasa bersalah. Yoon sung menyuruh da jin untuk
melaporkan pembersihan jalur terbang kepada tower.
Da Jin : Incheon tower, wings air 602
siap berangkat.
Karena gugup, Da jin mengeluarkan
seluruh suaranya hingga nyaris berteriak. Yoon sung kaget dengan
kelakuan da jin yang menurutnya aneh.
Di bandara incheon para staff wings air
berjejer untuk menyambut seorang wanita, yang bernama Hong Mi Joo.
Hong Mi Joo datang kekantor Wings air untuk promo wings air , Hong
Mi Joo adalah anak dari wakil direktur Wings air Hong In Tae ( aduhh
… di city hunter perannya antagonis. Disini antagonis juga ).
saat Hong Mi Joo sedang berpidato CEO wings air berbisik kepada Hong In Tae, bahwa Hong In tae beruntung memilki sorang putri seperti Mi Joo.
saat Hong Mi Joo sedang berpidato CEO wings air berbisik kepada Hong In Tae, bahwa Hong In tae beruntung memilki sorang putri seperti Mi Joo.
Hong Mi joo tidak panjang lebar saat
pidato, ia pun mempersilahkan CEO wings air untukmenyampaikan pidato.
tiba saat CEO wings air berpidato. Ia mengumumkan bahwa mereka telah
menerima seorang pilot baru bernama Kim Yoon Sung.
Hong In Tae yang mendengar itu langsung terbelalak. Ia merasa ingat siapa itu Kim Yoon sung.
Di tower pengawas bandara, terlihat kesibukan semua pegawai. Sang pemimpin tower, yang bernama Kang Dong soo menegur seorang junior yang membawa kopi kemeja kerja.
Hong In Tae yang mendengar itu langsung terbelalak. Ia merasa ingat siapa itu Kim Yoon sung.
Di tower pengawas bandara, terlihat kesibukan semua pegawai. Sang pemimpin tower, yang bernama Kang Dong soo menegur seorang junior yang membawa kopi kemeja kerja.
Dong soo : hey ! Tae baek !! aku sudah
bilang, jangan membawa kopi kemeja kerja. Jika kopi itu tumpah dan
mengenai peralatan komunikasi ini, apa kau mau bertanggung jawab !!
Tae baek hanya mengangguk tanda
mengerti. Tapi ia tetap tidak membawa kopinya pergi dari meja
kerjanya. Mata Dong soo menangkap sebuah pesawat yang berada dijalur
tidak sah. Ia pun menjadi panik. Ia melihat radar, dan ia sadar bahwa
pasawat Yoon sung & da jin akan segera mendarat di jalur itu.
Dong soo : Wings air 602.. wings air
602.. incheon tower.. jangan mendarat. Pertahankan ketinggian. Hingga
3000 kaki.
Da Ji : roger ..
Yoon sung : set 3000
Da Jin : 3000 set
Yoon sung : check
Dong soo bertanya kepada pesawat yang
berhenti tersebutDong soo : euro air 863.. ada masalah
apa dengan kalian ??
Euro air 863 : kami mendapat masalah di
rem
Dong soo : Roger ! Kami akan segera
mengirimkan teknisi dan petuga pemadam kebakaran. Tetap disana. Ini
adalah kesalahan fatal cepat hubungi bagian teknisi dan pemadam
kebakaran
staff : baik !!
tak lama kemudian petugas teknisi dan pemadam kebakaran menuju kepesawat itu. Da jin berusaha kembali menghubungi tower. Tapi ia kecewa dan kesal karena mendapat jawaban yang sama.
Da jin keluar dari kokpit untuk mengecek keadaan pasien. sesaat kemudian ia kembali ke kokpit
Da jin : jika ini terus berlanjut.
Mungkin akan timbul masalah. Dia harus melakukan operasi tepat waktu.
Yoon sung ; minta pada tower untuk
melakukan pendaratan darurat
da jin : Roger ! Incheon tower, wings
air 602. kami meminta untuk pendaratan darurat.
Dong soo : wings air 602. tetap disana
dan menunggu gate berikutnya
Da jin : bukankah aku sudah mengatakan
bahwa ini keadaan darurat . Kami meminta gate yang lain.
Dong soo : kami sekarang sedang mencoba
memindahkan pesawat bermasalah. Kami sudah mencoba yang terbaik
Da jin : apakah tidak ada cara lain.
Kami mempunyai pasien disini !
Da jin : kapten ..
Yoon sung : Percayalah pada tower
da Jin : aku mengerti.
Dong soo menanyakan kepada petugas
teknisi berapa lama proses pemindahan akan berlangsung. Petugas
teknisi meperkirakan akan memakan waktu selama 5 menit
dong soo : wings air 602. perlahan
turunkan ketinggian kalian
da jin : roger !
Dong soo kembali melihat kondisi pesawat
euro air 863. Ia melihat pesawat itu tidak bergerak sama sekali. Ia
keget dan kembali menghubungi teknisi. Ternyata mereka membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk memindahkan pesawat itu.
Dong soo kembali menghubungi da jin
untuk menaikkan ketinggian. Da jin yang mendengar hal itu semakin
bertambah kesal. Terjadi perdebatan antara Da jin dan Dong soo.
Dong soo : Wings air 602, ini Incheon
tower. Hentikan penurunan ketinggian. Kembali ke tinggian 3000 kaki.
Pesawat di jalur 33 belum sepenuhnya keluar dari jalur.
Da Jin : Apa katamu ? Kenapa kau selalu
mengubah kata- katamu sesuka hatimu ?
Dong soo : Karena mereka belum
menyelesaikan pemindahannya ! Tolong tetap disana
Da Jin : apa kau bercanda ?
Dong soo : apa ? Bercanda ?
Da Jin : Cepat bersihkan jalur
pendaratan. Kami mempunyai situasi emergency disini. Berapa kali aku
harus mengatakan itu.
Yoon sung : Apa yang kau lakukan ?!
Kita di situasi emergency, tenanglah.
Da jin : Tapi ini adalah kesalahan
Tower. Tadi ia meminta kita untuk mendarat. Kita tidak bisa hanya
duduk disini. Jung Ji Ya mungkin akan mengalami komplikasi. Apakah
kita tidak bisa kembali ke Gimpo.
Yoon sung : Situasi di Gimpo sedang
tidak bagus. Haruskah kita kembali kesana. Atau menunggu ini selesai.
Da Jin : kau tidak bisa hanya berkata.
Jika pengaturan Timing nya benar, maka itu mungkin.
Tiba- tiba Yoon sung kembali mengingat
saat dimana ia berbuat kesalahan dulu. Ia ingat bahwa ia pernah
mengucapkan kata- kata yang sama, seperti yang diucapkan oleh Da jin.
Perdabatan kembali terjadi antara Yoon sung dengan Da jin. Tapi Da
jin akhirnya menyuruh Da Jin melaporkan pada Tower , kalau mereka
akan menunggu.
Para teknisi melaporkan bahwa pesawat
itu akhirnya berhasil dipindahkan. Dong soo berkata “ jika mood ku
seperti ini. Kalian kan kubiarkan disana selama beberapa saat. Tapi
karena kalian membawa seorang pasien maka kalian kubiarkan mendarat.
Sebelum sempat senyum menghiasi wajah Dong soo, ia kembali kesal dengan para teknisi yang kembali berhenti di jalur pendaratan. Dong soo yang panik mencoba kembali menghubungi Da jin. Tapi alatnya tidak berfungsi, Dong soo sadar bahwa Tae baek pasti menumpahkan kopi.
Benar saja, dong soo langsung menghampiri tae baek dan ingin menghajarnya.
Dong soo yang panik mengambil sebuah alat signal dan berlari keatas puncak tower.
Sesampainya di puncak dong soo mengeluarkan signal berwarna merah darurat yang memberitahukan pada wings air 602 untuk tidak mendarat sekarang.
Sebelum sempat senyum menghiasi wajah Dong soo, ia kembali kesal dengan para teknisi yang kembali berhenti di jalur pendaratan. Dong soo yang panik mencoba kembali menghubungi Da jin. Tapi alatnya tidak berfungsi, Dong soo sadar bahwa Tae baek pasti menumpahkan kopi.
Benar saja, dong soo langsung menghampiri tae baek dan ingin menghajarnya.
Dong soo yang panik mengambil sebuah alat signal dan berlari keatas puncak tower.
Sesampainya di puncak dong soo mengeluarkan signal berwarna merah darurat yang memberitahukan pada wings air 602 untuk tidak mendarat sekarang.
Da Jin : itu signal merah. Kita tidak
bisa mendarat sekarang
Da jin yang kembali mencoba menghubungi
tower tapi tidak bisa dihubungi.
Sesaat kemudian para teknisi kembali melapor pada dong soo bahwa peasawat sudah benar- benar dipindahkan. Dong soo kembali menyalakan signal berwarna hijau. Yoon sung yang melihat hal itu segera mendaratkan pesawatnya.
Dong soo segera turun dari tower dan mencari da jin. Da jin pun melakukan hal yang sama. Mereka akhirnya bertemu dan saling berdebat.
Sesaat kemudian para teknisi kembali melapor pada dong soo bahwa peasawat sudah benar- benar dipindahkan. Dong soo kembali menyalakan signal berwarna hijau. Yoon sung yang melihat hal itu segera mendaratkan pesawatnya.
Dong soo segera turun dari tower dan mencari da jin. Da jin pun melakukan hal yang sama. Mereka akhirnya bertemu dan saling berdebat.
Dong soo : siapa yang bermain- main .
Radionya sedang tidak berfungsi !!?
Da Jin : Tidak berfungsi ? Apa kau
pikir itu akan menjelaskan semuanya ?
Da jin dalam posisi ancang- ancang
akan memukul, tiba- tiba Yoon sung menghentikan mereka. Da jin
mendapat panggilan dari pengawas kepegawaian wings air. Sebelum
sempat mendapat cemohan, Hong Mi joo datang menghampiri.
Mi Joo : sepertinya kau pintar dalam
hal publik.( sambil menunjukkan sebuah artikel berita ) “Perkelahian
di bandara”. Jika semua ini diketahui oleh publik maka kami akan
protes. Tapi, perusahaan penerbangan mengutamakan image. Kapten han
apa kau tidk mau bekerja disini ?
Da jin : bukan seperti itu .. maafkan
aku.
Da jin yang mendapat ceramah dari Mi
joo dan Yoon sung segera melangkah pergi. Sebelum melangkah pergi ia
sempat berkata pada yoon sung
Da jin : tapi kapten . Apakah kau tidak
bertindak terlalu jauh. Ini semua adalah kesalahan tower karena
mareka. Seseorang hampir mati
Yoon sung yang mendapat komplain dari
Da jin, perlahan ia mendekati Da jin
Yoon sung : kau.. kau adalah pilot
terburuk yang pernah kulihat. Terburuk dari yang terburuk. Yang
pertama karena kau salah menekan tombol power, yang mengakibatkan
power didalam pesawat mati hingga membuat 300 penumpang mengalami
kepanikan. Yang kedua kau mengabaikan keselamatan 300 penumpang. Yang
ketiga Di situasi emergency kau hanya memikirkan dirimu sendiri.
Jika kau kapten. Wings air 602 mungkin sudah hancur.
Da jin : benar.. itu semua adalah
kesalahan saya. Tapi saya hanya ingin menyelamatkan pasien. Juga aku
sudah berusaha yang terbaik, benar- benar terbaik
Yoon sung : apakah ini usaha terbaik mu
?
Dalam sekejap mata Yoon sung melepaskan
pangkat Da jin dan membuangnya ketanah. Yoon sung juga meminta Da jin
untuk melepaskan seragamnya. Tapi Da jin bersikeras kembali
memasangkan pangkatnya. Melihat sikap Da jin seperti itu, Yoon sung
tertawa dan menendang tulang kering Da jin yang membuat Da jin
berteriak kesakitan. Tapi, Da jin kembali berusaha untuk tetap
berdiri .Mereka hanya saling menatap satu sama lain